Kandungan mi instan


Agaknya jarang sekali kita temui orang yang belum pernah mengkonsumsi mie. Mi telah lama dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat Cina dan Jepang sejak 5000-an tahun yang lalu. Bangsa Asia, khususnya masyarakat Indonesia telah menganggap mi sebagai salah satu makanan pokok. Berdasarkan jenisnya, mi digolongkan menjadi tiga, yaitu mi basah, mi kering, dan mi instan. Di Indonesia, mi instan merupakan salah satu jenis mi yang populer. Rasanya yang lezat serta proses penyajian yang mudah dan cepat membuat mi instan digemari dan berpotensi besar sebagai salah satu bahan makanan substitusi parsial bagi makanan pokok beras. Mi instan yang sudah dikenal masyarakat tentu saja mempunyai efek bagi kesehatan manusia.


Mi instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh (wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mi yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit. Namun, sifat karbohidrat dalam mi berbeda dengan sifat yang terkandung di dalam nasi. Sebagian karbohidrat dalam nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memberi efek rasa kenyang lebih lama. Sedangkan karbohidrat dalam mi instan sifatnya lebih sederhana sehingga mudah diserap. Akibatnya, mi instan memberi efek lapar lebih cepat dibanding nasi.

Pemenuhan kebutuhan gizi mi instan dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran dan sumber protein. Jenis sayuran yang dapat ditambahkan adalah wortel, sawi, tomat, kol, atau tauge. Sumber proteinnya dapat berupa telur, daging, ikan, tempe, atau tahu.Satu takaran saji mi instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mi instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.

Kelemahan dari konsumsi mie instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mi instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mi instan per takaran saji. Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan. Natrium Carbonat ini dapat memicu tekanan darah bagi yang mengkonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Kelemahan lain mi instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mi instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.Menurut seorang ahli gizi klinik, Juniarta Alidjaja, orang yang kebanyakan makan mi instan tanpa diimbangi makanan berserat berpotensi mengalami gangguan kesehatan. Hal ini karena mi mengandung karbohidrat sederhana, lemak, dan kadar natrium tinggi.

Kandungan yang berbahaya lainnya yang terdapat dalam mi instan adalah sodium glutamat yang mendominasi juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Kandungan pewarna kuning (tartrazin) yang terdapat dalam mi instan lebih berbahaya bagi kesehatan. Pewarna tersebut bisa membuat kekambuhan pada penderita penyakit asthma dan efek-efek negatif lainnya pada kesehatan seperti kanker dan penyakit lambung lainnya..Selain itu dalam mi instan terdapat juga bahan pengawet dan MSG yang dapat memicu timbulnya penyakit kanker jika dikonsumsi secara belebihan.

Sering makan mie instant tidak baik untuk kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan rambut sering rontok, kanker usus, ginjal batu, gagal ginjal, dan mungkin bisa penyakit lainnya. Makan mie instant itu berbahaya karena mie instant mengandung zat zat kimia dalam bumbunya dan mie-nya yang cukup berbahaya. Nah kalau kita sering makan mie instant zat-zat tersebut akan menumpuk dalam tubuh kita tanpa sempat dibuang.

Sampai saat ini belum kita jumpai satupun bahan makanan mi instan yang dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet bukan. Belum lagi zat-zat kimia yang terdapat di dalamnya. Selalu wasapada, dan jagalah pola makan kita, karena segala macam penyakit berawal dari perut. Jika kita tidak mau menyayangi diri kita sendiri mustahil Tuhan akan menyayangi kita…..

Sumber : murtaqiy

21 comments:

waroengdollar mengatakan...

kalau liat kelemahannya memang ga mau makan tapi kalau lagi makan kadang lupa deh sama kekurangannya, saking enaknya

KOPI Sastra mengatakan...

bagaimana pun mie itu enak.
terkadang Kami merasa mie itu lebih enak dari makanan yang lain.
hehehehehe

KOPI Sastra mengatakan...

bagaimana pun mie itu enak.
terkadang Kami merasa mie itu lebih enak dari makanan yang lain.
hehehehehe

yomaeka mengatakan...

heheheh.....klo aku sih ga mo tahu yang penting enak di makan.....hahahahaha

ismi mengatakan...

hahaha...
sama juga tapi yang penting jangan suka makan mie berlebihan yach..
^^

Ocim mengatakan...

wah begitu yak !!!!
bru tahu saya

Njowotenan mengatakan...

walah...aku gak kepikiran nyampek situ...yang penting enak...hehehe...

ismi mengatakan...

iyap yang paling penting tuw setia+saling jujur
di jamin aWeeeeet deh

♥♥♥

ismi mengatakan...

haduh salah masukin comment

Njowotenan mengatakan...

lagi mikirin opo ki,kok sampek salah komen....

Giblog mengatakan...

waduh, q suka makan mie nih, kuq serem gitu. =D

ismi mengatakan...

@cah ndeuso
iya neh agy kangeeeeeeeen

@Giblog
hu'umb
yang penting ga berlebihan aja makan nya

Anonim mengatakan...

Mie instant memang sudah terkenal lebih banyak merugikan daripada menguntungkan, Mi. Tapi tetap saja produksinya meningkat dan penjualannya tak pernah sepi. Kenapa?

Karena mie instant ini tergolong makanan murah yang mengenyangkan. Dan banyak penduduk negeri kita yang hanya mampu membeli mie instant untuk makan sehari-hari. AKu juga pernah lihat di tv kalau mie instant yang sudah kadaluwarsa sekalipun masih tetap ada yang mau beli dengan setengah harga. Karena mie instant lebih memancing selera makan daripada hanya makan nasi dengan garam.
Menyedihkan ya..

AKu sendiri juga termasuk penggemar berat mie instant. Hehehe.. Tapi menurutku, selama tidak berlebihan, mie instant bukanlah pantangan.

Terimakasih infonya ya, Ismi
Salam kenal

ismi mengatakan...

@rismahutabarat
siP iya selama gak berlebihan gpp
hadh makanan kedaluarsa kok masi saja di komsumsi ya..
heran...
salam kenal risma
thx dah mau comment yah..
Keep blogging!
:)

mendjaya mengatakan...

wew..jadi laper niehh..

ismi mengatakan...

@whega
hho..
kaN lagi Puasa..
:)
maksi kunjunganya ya

Ery Todes mengatakan...

Nasib anak kost yang tiap hari makan mie, sebenernya bosen juga makan mie terus menerus, lagian dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan.

safru mengatakan...

Yah...habis.....e...belum ya....mie praktis sich,..

ismi mengatakan...

@todes
hhe
iya yang penting sealau jaga kesehatan
:)

@msafru
praktis dan enak
tapi jangan sampai makan berlebihan

Andryan mengatakan...

Mie itu emang ga TERLALU baik buat kesehatan ya???

ismi mengatakan...

@Andryan
SiP!
makasi sudah berkunjung

Posting Komentar

eits..tinggalin comment dlu yah...
^^
makasi